Simpan » Diposting oleh saunk-online » Minggu, 29 Januari 2012 »
Minggu, 29 Januari 2012 comment

Keistimewaan kopi

kopi mendatangkan cahaya bagi rohani
dan jasmani sejak lama bagi orang-
orang makrifat..
Sayyid Abdurrohman bin Muhammad bin
Abdurrohman bin Muhammad as-Saqqaf
al-Husainy al-Hadramy dari marga al-
Idrus (1070 H-1113 H) mengatakan dalam
kitabnya Iinaasush Shofwah bi Anfaasil
Qahwah: Biji kopi baru ditemukan pada
akhir abad VIII H di Yaman oleh
penemu kopi Mukha, Imam Abul Hasan
Aliy asy-Syadziliy bin Umar bin Ibrahim
bin Abi Hudaimah Muhammad bin
Abdulloh bin al-Faqih Muhammad Disa in
(nasabnya bersambung hingga kepada
seorang sahabat bernama Khalid bin
Asad bin Abil Ish bin Umayyah al-Akbar
bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin
Qushay).
Beliau adalah pengikut tarekat
Syadiliyah, bukan pendirinya (karena
pendiri tarekat Syadiliyah, Imam Abu
Hasan asy-Syadziliy telah wafat pada
tahun 828 H)
Dalam penemuan biji kopi, Imam Abul
Hasan mendahului Imam Abu Bakr al-
Idrus. Sehingga Imam Abul Hasan Aliy
adalah penemu biji kopi sedangkan
Imam Abu Bakr al-Idrus adalah
penyebar kopi di berbagai tempat.
Beliau menggubah syair mengenai kopi
sebagai beikut:
Wahai orang-orang yang asyik dalam
cinta sejati dengan-Nya, kopi
membantuku mengusir kantuk
Dengan pertolongan Alloh, kopi
menggiatkanku taat beribadah kepada-
Nya di kala orang-orang sedang terlelap.
[Qahwah (kopi)], qaf adalah quut
(makanan), ha adalah hudaa (petunjuk),
wawu adalah wud (cinta), dan ha
adalah hiyam (pengusir kantuk).
Janganlah kau mencelaku karena aku
minum kopi, sebab kopi adalah
minuman para junjungan yang mulia.
Syeikh Abu Bakr bin Abdulloh al-Idrus
berkata tentang kopi yang digemarinya:
Wahai qahwatul bunn (kopi)! Huruf qaf
di awalmu adalah quds (kesucian), huruf
kedua ha adalah hudaa (petunjuk), dan
huruf ketigamu adalah wawu.
Huruf keempatmu adalah ha, berikutnya
alif adalah ulfah (keakraban), lam
sesudahnya adalah lutfh (belas kasih
dari Alloh).
Ba adalah basth (kelapangan), dan nun
adalah nur (cahaya). Oh, kopi, kau
laksana purnama yang menerangi
cakrawala.
Imam Hamzah bin Abdullah bin
Muhammad an-Nasyiriy al-Yamaniy asy-
Syafi I, penduduk Zabid (832 H-936 H)
adalah seorang sastrawan ulung yang
ahli tumbuh-tumbuhan. Dia menggubah
seribu bait nadzam mengenai
kemukjizatan al-Qur an, menulis
kumpulan fatwa, dan menggubah
nadzam lebih dari 80 bait mengenai
manfaat kopi, yang antara lain isinya
adalah kopi bisa membangkitkan
semangat seseorang dan
mengantarkannya mencapai
kesuksesan.
Disebutkan dalam kitab al-Iinas bahwa
huruf ba dan nun pada kata bunn (kopi),
masing-masing berarti bidayah
(permulaan) dan nihayah (akhir/puncak),
yakni mengantarkan seseorang dari
awal langkah hingga akhir/sampai
sukses.
Disebutkan dalam kitab al-Iinas bahwa
huruf ba dan nun pada kata bunn (kopi),
masing-masing berarti bidayah
(permulaan) dan nihayah (akhir/puncak),
yakni mengantarkan seseorang dari
awal langkah hingga akhir/sampai
sukses.
Nah, setelah uraian tentang kegemaran
dan sanjungan ulama Sufi akan kopi,
manfaat, serta falsafah tentangnya,
apakah sobat Dliya masih akan
menganggap kopi sebagai minuman
yang harus dijauhi?
KOPI ADALAH MINUMAN HALAL
Mayoritas ulama tidak meragukan lagi
kehalalan kopi. Dalam kitab Syarh
al- Ubab Syeikh Ibnu Hajar menjelaskan
bahwa menggunakan sesuatu yang jaiz
sebagai sarana hukumnya tergantung
pada tujuan yang ingin dicapai. Jika
tujuannya untuk kebaikan maka
penggunaan sarana tersebut bernilai
pahala, dan jika tujuannya untuk
maksiat maka bernilai dosa (untuk
meniru niat para ulama Sufi, lihat tips
Dliya tentang Fatihah yang dibaca
sebelum meminum kopi).
Para ulama yang menghalalkan kopi
antara lain: Syeikhul Islam Zakariya al-
Anshori, Syeikh Abdurrahman bin Ziyad
az-Zabidiy, Syeikh Zaruq al-Malikiy al-
Maghribiy, Syeikh Abdulloh bin Sahl
Baqusyair, Syeikh Muhammmad bin
Abdulqadir al-Habbaniy, Syeikh
Abdulmalik bin Disa in, dll.
Para ulama yang menyanjung kopi
antara lain: Abu Bakr bin Abdullah al-
Idrus, Abdurrahman bin Aliy, Syeikh bin
Ismail, Ahmad bin Alawy Bajahdab, Abu
Bakr bin Salim, Abdullah bin Alawy al-
Haddad, Hatim al-Ahdal, as-Sudiy, Umar
bin Abdulllah Bamakhramah beserta
putranya, Al-Amudiy, dll.
Banyak ulama Sufi yang berkomentar
tentang kopi yang pada prinsipnya
mereka menggemari kopi karena
dengan meminumnya mereka lebih giat
beribadah, terutama pada malam hari
ketika banyak manusia yang tertidur
lelap.
Syeikh Umar bin Abdullah
Bamakhramah, Syeikh Abdul Mu thiy bin
Hasan bin Abdullah bin Ahmad Bakatsir
al-hadramiy (Makkah 905-Ahmadabad
India 989 H) juga putranya yang
bernama Ahmad dan beberapa nama
lain menggubah nadzam dalam untaian
bait yang amat banyak yang berisi
sanjungan terhadap kopi sebagai
minuman yang amat bermanfaat untuk
penggiat ibadah kepada Alloh.
Perhatikan dua bait syair berikut:
Kopi memang hitam tapi menyalakan
semangat, bahkan memancarkan
cahaya.
Hitamnya kopi membuat hati orang-
orang kelas tinggi memutih, sehingga
mereka terpuji melebihi kebanyakan
manusia.
Sekarang tinggal pilihan sobat Dliya ,
memilih kopi yang dipilih kaum Sufi
sebagai penggiat ibadah (tentunya
dengan mengikut niat mereka, dan toh
mereka tak jatuh sakit karena
meminumnya), atau malah
meninggalkannya karena ketakutan
yang tidak beralasan?
Sumber: Tafriihul Quluub wa tafriihul
Kuruub karya Sayyid Habib Umar bin
Saqqaf (terjemahan, hal. 209-215,
Bintang Terang, Jakarta)

Posted by
sufiroad.blogspot.com


Jangan lupa di share dan like Keistimewaan kopi bro / sist

Save url to wapmaster
Similiar Post :
0 komentar:
Berikan tanggapan untuk artikel Keistimewaan kopi

 
powered by blogger.com and maxwidth build 0.01 mobile template